Rabu, 08 Juni 2016

Analisis Puisi SEPISAUPI karya Sutardji Calzoum Bachri



SEPISAUPI
(Sutardji Calzoum Bachri)

sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi

sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri

sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya kedalam nyanyi
Sepisau luka sepisau duri merupakan bentuk luka yang yang teramat sangat yang pernah dialami, penggambaran dari dosa yang telah dilakukan dan membuat penyesalan yang mendalam,kerena dosa yang telah dilakukan membuat perenungan dalam kesendirian, ketika kesendirian itu yang dirasakan hanyalah penyesalan sepisaupa sepisaupi pelukisan akan pisau dan sepi seolah-olah kesendirian yang menyakitkan, sepisapanya sepikau sepi disini takadalagi sapaan kerena kesepian yang telah dialami, sepisaupa sepisaupi pengulangan kata ini adalah penguatan tentang kesepian, sepikul diri keranjang duri adalah siksaan kesepian yang dialami sendiri dan harus ditanggung olehnya tanpa seorangpun yang membantu, sepisaupa sepisaupi penguatan kesepian yang dialami terulang-ulang sampai akhir yang selalu mendramatisir kisah kesendirian ini, sampai pisauNya ke dalam nyanyi kesedihan akan kesepian selalu menghantui diri selamanya seakan-akan irama kesepian bagai lagu dalam hati.
1.      Unsur Intrinsik
a.       Tema
Kesepian. Hal ini dapat dilihat dari arti/makna puisi pada tiap baitnya, yakni:
·        Bait pertama, berarti jika hati terasa luka, terasa nyeri seprti tertusuk duri.
 hati yang luka membuat risau dan sepi.
·        Bait kedua berarti kesepian dimana mana membuat hati terasa nyeri .
·        Bait ketiga  berarti kesepian yang membuat aku berserah diri / mendekat diri kepada Tuhan.
b.      Rima
Dari awal hingga akhir puisi bersajak AAAA.
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi

sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri

sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya kedalam nyanyi
c.       Ritme
Dibaca dengan cepat.
d.      Gaya Bahasa
·        Asonansi:
 Pengulangan bunyi vokal yang sama pada kata/perkataan yang berurutan dalam baris-baris puisi. Pengulangan begini menimbulkan kesan kehalusan, kelembutan, kemerduan atau keindahan bunyi. Terdapat pada kata :
 Sepisapanya
 Keranjang
 Sepisaupa
 Sepisaupi

·        Aliterasi:
 Pengulangan bunyi konsonan yang sama dalam baris-baris puisi; biasanya pada awal kata/perkataan yang berurutan. Pengulangan seperti itu menimbulkan kesan keindahan bunyi. Terdapat pada kata :
 sepisaupa
 sepisapanya
 nyanyi
e.       Rasa
Sedih dan sepi
f.        Diksi
Puisi ini berisi kata-kata tidak bermakna secara harfiah. Penyair juga menggunakan kata yang selalu diawali dengan afiks se- yaitu sepisau, sepikul, serisau, sepiasapanya, dan sepukau. Afiks se- ini dapat dimaknai satu. Kata “sepisaupi” pada puisi ini merupakan kependekan dari sepi, pisau, dan pikul. Kata yang tidak mempunyai makna secara harfiah adalah sepisaupa, sepukau, sepisaupi, dan sepikau.
g.       Amanat
Kesepian yang mendalam dapat membawa seseorang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan .







Tidak ada komentar:

Posting Komentar