PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA GAUL di KELAS
VIIIA MTs NEGERI KOTA TEGAL TERHADAP EKSISTENSI BAHASA INDONESIA
Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Bahasa
Disusun Oleh :
NAMA : CARTIMAH
NIM : 1514500106
KELAS : 6F
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM BAHASA SASTRA DAN DAERAH
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bahasa
merupakan simbol khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena bahasa
merupakan unsur vital dalam berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi paling utama.
Dalam melakukan interaksi, hubungan sosial dengan sesama masyarakat, setiap
orang membutuhkan bahasa. Bahasa sangat beragam di dunia ini karena setiap
negara mepunyai bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain. Bahkan,
bahasa dapat membedakan antara negara yang satu dengan negara yang lain.
Menurut
Keraf dalam Smaradhipa ( 2005:1 ) bahasa diartikan yang pertama, dinyatakan, “ Bahasa sebagai
alat komunikasi masyarakat berupa simbol bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia,” yang kedua,” Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal yang bersifat arbitur.”
Makin
berkembangnya waktu, maka pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang
dikenal dengan bahasa gaul. Anak remaja menganggap kalau tidak mengerti bahasa
gaul berarti remaja tersebut tidak gaul. Bahasa gaul makin meraja di kalarang
remaja bahkan tak jarang banyak orang berpendidikan pun menggunakan bahasa gaul
ini, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan baik dalam waktu formal maupun
non-formal mengakibatkan penggunaan bahsa menjadi tidak baik dan tidak benar.
Bahasa gaul atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan jarang
dijumpai di negara-negara lain kecuali di komunitas- komunitas Indonesia.
Bahasa gaul dijadikan sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah
ini muncul pada akhir tahun 1980- an. Pada saat itu ia dikenal sebagai
bahasanya anak jalanan , disebabkan arti
kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Namun seiring bertambahnya waktu
bahasa prokem yang tadinya hanya dipakai para preman atau anak jalanan sebagai
bahasa rahasia beralih fungsi menjadi bahasa gaul.
Dari bahasa gaul kemudian muncul istilah bahasa alay yang cenderung
sama dengan bahasa gaul tapi bahsa alay
ini lebih terlihat dari tulisan bukan
lisan. Contoh yang merupakan jenis-jenis padanan kata yang ada dalam bahasa
alay
1. Nama yang dibuat dengan bahasa alay dalam situs jejaring sosial
Contoh : Aiiu Checeue manja yang Ingin mendapatkan kasih sayang .
2. Tulisanya mengunakan huruf besar-kecil. “aLoW kLiAnZ hArUz ADd
GwE YaH!!” atau dengan angka “K4Ng3nZ dWEcChh” contoh penulisan lain dengan
bahasa alay
a. Meminta orang lain untuk menambahkan jadi teman dalam situs
jejaring sosial “j9n lupa ett ghw” iya.
Penggunaan ragam bahasa gaul dikalangan remaja merupakan bahasa
lisan yang menarik untuk diteliti, karerna ragam dalam bahasa gaul dikalangan
remaja tidak terdapat dalam lisan lainnya dalam arti bahasa secara formal.
Untuk itu akan dicoba untuk dikupas
segala sesuatu tentang bahasa
gaul yang sering digunakan siswa siswi
kelas VIII A MTs Negeri Kota Tegal.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk-bentuk satuan lingual ragam bahasa gaul
dikalangan siswa kelas VIII A MTs Negeri Kota Tegal?
2. Bagaimana karakteristik ragam bahasa gaul dikalangan remaja kelas
VIII A MTs Negeri Kota Tegal?
C.
Tujuan Penelitian ini sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini
disusun dengan tujuan
disusun dengan tujuan
1. Mendeskripsikan bentuk satuan lingual bahasa gaul dikalangan
siswa kelas VIII A MTs Negeri Kota Tegal.
2. Menjelaskan karakteristik
ragam bahasa gaul dikalangan siswa kelas VIII A MTs Negeri Kota Tegal.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis, sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan kajian teoritis yang mendukung peneiitian lebih lanjut dan bermanfaat
ilmu sosiolinguistik, khususnya tentang penggunaan ragam bahasa gaul dikalangan
siswa kelas VIII A MTs Negeri Kota Tegal.
2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan membina wawasan
masyarakat dalam mengembangkan kemampuan menggunakan kosakata agar mewujudkan
percakapan bahasa lisan yang akrab dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar